Kilas Emiten: DILD, ANTM, WEGE, dan MTDL
Wednesday, October 30, 2019       08:45 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak mendapat perhatian untuk memperkaya referensi transaksi saham hari ini, Rabu (30/10):
1. PT Intiland Development Tbk () mengalami penurunan pendapatan sebesar 23,4 persen secara tahunan menjadi Rp1,85 triliun per kuartal III/2019. Pada periode yang sama tahun lalu mampu membukukan pendapatan Rp2,41 triliun. Manajemen menjelaskan penurunan kinerja tersebut akibat adanya perubahan kondisi pasar properti saat ini. Selain itu perseroan juga tidak banyak meluncurkan proyek properti terbaru pada 2019. Sampai dengan bulan kesembilan, kontribusi utama adalah segmen development income yang tercatat mencapai Rp1,39 triliun atau 75,1 persen dari total pendapatan. Sisanya sebesar Rp461,7miliar atau 24,9persen berasal dari segmen recurring income. Selain itu, laba bersih juga ikut tertekan dengan koreksi sebesar 94,71 persen. Hingga kuartal III/2019, perseroan hanya mencetak laba bersih sebesar Rp6,5 miliar turun drastis dari posisi tahun lalu Rp122,9 miliar.
2. PT Aneka Tambang Tbk () mencatatkan kenaikan beban pokok penjualan yang lebih tinggi dari pertumbuhan penjualan sehingga menekan raihan laba dalam 9 bulan pertama 2019. Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2019, membukukan penjualan Rp24,53 triliun pada Januari-September 2019. Raihan tersebut naik 22,98% secara tahunan dari Rp19,95 triliun pada periode yang sama 2018. Saat penjualan tumbuh 22,98%, beban pokok penjualan tumbuh hampir 30%. Dalam 9 bulan 2019, beban pokok penjualan naik 29,97% secara tahunan dari Rp16,01 triliun menjadi Rpp20,8 triliun. Hal tersebut sejalan dengan kenaikan biaya pembelian logam mulia yang meningkat 22,98% secara tahunan menjadi Rp16,22 triliun dan pemakaian bahan yang melonjak 86,82% year-on-year menjadi Rp1,13 triliun. Alhasil laba kotor turun 5,05% menjadi Rp3,73 triliun per kuartal III/2019. Sejalan dengan itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk perseroan juga menyusut 11,08% dari Rp631,13 miliar menjadi Rp561,19 miliar.
3. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk () membukukan laba bersih senilai Rp302,61 miliar per kuartal III/2019. Dalam laporan keuangan yang dirilis oleh perseroan, laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tersebut tumbuh 4,80% secara tahunan dari raihan Rp288,74 miliar per kuartal III/2018. Laba bersih tersebut didapatkan dari pendapatan bersih yang senilai Rp3,37 triliun atau turun 12,91% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp3,87 triliun. Adapun pendapatan perseroan didominasi oleh jasa konstruksi senilai Rp3,25 triliun, diikuti oleh sektor properti senilai Rp72,80 miliar.Selain itu, terdapat juga pendapatan dari konsensi senilai Rp13,67 miliar dan industri senilai Rp36,02 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu, perseroan belum mencatatkan pendapatan dari dua sektor ini. Beban pokok penjualan menurun dari Rp3,45 triliun menjadi Rp3,00 triliun. Perseroan membukukan laba kotor senilai Rp368,4 miliar pada akhir September 2019. Laba kotor tersebut lebih rendah dibandingkan dengan akhir kuartal III/2018 yang senilai Rp416,71 miliar.
4. PT Metrodata Electronics Tbk () mampu mempertahankan pertumbuhan laba bersih pada kuartal III 2019 sebesar 35,5%, dari Rp 191 miliar di kuartal III-2018 menjadi Rp 258,8 miliar di kuartal III-2019. Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, menjadi salah satu aspek yang berperan besar dalam menorehkan kinerja positif perseroan secara berkelanjutan. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan diresmikannya Palapa Ring, yakni serat optik nasional yang menghubungkan 514 kota untuk akselerasi pemerataan ekonomi digital.
Pada kuartal III 2019, pendapatan meningkat mencapai Rp 10,2 triliun, atau naik 12,8% year on year (yoy) dari Rp 9,1 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan pendapatan paling tinggi berasal dari unit bisnis Solusi, yakni 25,1%. Sementara untuk kontribusi terbesar terhadap pendapatan masih berasal dari unit bisnis distribusi sebesar 77,0%, diikuti oleh unit bisnis Solusi 21,3% dan Konsultasi 1,7%," lanjut Susanto. Sementara itu, jumlah aset, liabilitas, dan ekuitas masing-masing ikut bertumbuh sebesar 16,67%, 23,31% dan 10,92%. Jumlah aset pada kuartal III 2019 sebesar Rp 5,661 triliun, jumlah liabilitas ada di angka Rp Rp2,777 triliun sedangkan jumlah ekuitas sebesar Rp2,884 triliun.

Sumber : admin